Jumat, 13 Desember 2013

Quality of Services (session 9)

Introduction

Saat ini dengan berkembangnya world wide web ada satu masalah yaitu response time yang sangat dipengaruhi oleh grafik dan kepadatan jaringan. Padahal waktu sangat penting bagi user. Jika sistem terlalu lama merespons maka user akan menjadi frustasi bahkan marah. Sebaliknya jika sistem terlalu cepat merespons maka user cenderung tidak belajar, mengambil keputusan dengan sembarang, dan lebih banyak melakukan kesalahan dalam input data.



Model of Response Time Impacts

  • Response time adalah waktu yang dibutuhkan  (dalam satuan detik) user  sejak awal menginisialisasi proses hingga output diterima.
  • User think time adalah waktu (dalam satuan detik) yang dibutuhkan user untuk berpikir sebelum melakukan aksi selanjutnya.


Alphanumeric displays adalah kecepatan menampilkan karakter tiap detiknya.


Oleh karenanya designer harus memperhatikan :

  • Kompleksitas interaksi yang dibutuhkan
  • Biaya
  • Kompleksitas pekerjaan
  • Ekspektasi user
  • Kecepatan dan performa
  • Tingkat kesalahan
  • Prosedur untuk menangani kesalahan

Umumnya response time 15 detik atau lebih kurang produktif, namun response time yang kurang dari 1 detik dapat meningkatkan tingkat kesalahan untuk pekerjaan yang kompleks. Selain itu ada juga yang disebut display rate dimana merupakan kecepatan menampilkan berapa banyak karakter tiap detiknya. Dalam aplikasi world wide web, display rate juga dipengaruhi oleh kecepatan transmisi jaringan serta performa dari server.

Oleh karenanya dibutuhkan suatu cara untuk menghindari kesalahan yaitu :
  • Membuat response time yang wajar
  • Memberikan indikator proses
  • Menghindari distraksi pada user
  • Memberikan feedback
  • Memberikan cara untuk menangani kesalahan
  • Membuat sistem dengan kecepatan interaksi yang optimum


Expectations and Attitudes

Perlu diperhatikan bahwa suatu sistem akan melambat ketika beban tinggi. Oleh karenanya sistem harus memberikan response time yang beragam pada setiap user seiring waktu. Hal ini untuk mencegah ekspektasi user yang berlebihan.

Faktor-faktor yang mempengaruhi response time :

  • Pengalaman.
  • Toleransi individu terhadap delay.
  • Tingkat kerumitan pekerjaan.



User Productivity

Pekerjaan yang dilakukan oleh user dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
  • Repetitive Task

Merupakan kondisi di mana pekerjaan itu sendiri ikut menentukan apakah perubahan pada response time akan mempengaruhi produktivitas user. Response time yang kecil berarti user dapat merespon lebih cepat, tetapi hasil akhir yang dihasilkan belum tentu optimal.
  • Problem Solving Task

User akan menyesuaikan cara bekerja mereka dengan response time yang diberikan oleh sistem. User akan mengubah cara bekerja mereka jika response time yang diberikan juga berubah


Frustrating Experiences

Berdasarkan penelitian (Ceaparu et al., 2004), 46% hingga 53% waktu user terbuang sia - sia. Hal ini diakibatkan quality of service yang jelek dan juga virus. Berdasarkan penelitian, aplikasi yang paling banyak membuat user frustrasi adalah email.

Ada beberapa strategi untuk mengurangi rasa frustasi pada user, yaitu:
  • Mengurangi beban kerja memori jangka pendek pada user.
  • Memberikan informasi yang jelas dan detil pada interfaces.
  • Meningkatkan automisasi. Automisasi yang dimakud adalah untuk proses pengolahan informasi dengan cara otomatis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar