Error Messages
Dalam menyampaikan pesan kesalahan (error messages) atau
peringatan diagnostik sangatlah kritikal, khususnya ketika meghadapi pemula.
Oleh karena itu, kita harus menghindari:
- Nada yang bersifat ‘merusak’ yang bisa berefek negatif ke user
- Pesan yang terlalu generik, seperti WHAT? Atau SYNTAX ERROR
- Pesan yang terlalu tersembunyi/kabur, seperti FAC RJCT 004004400400
Hal – hal yang harus
diperhatikan dalam suatu pesan kesalahan adalah :
- Pesan harus cukup spesifik
- Pesan bernada positif dan memberikan petunjuk untuk mengatasi masalah
- Pesan memberikan kontrol pada user
- Gunakan format yang sesuai dan tidak membingungkan
Untuk membuat suatu pesan kesalahan yang baik, maka kita
perlu melibatkan partisipan untuk melakukan testing. Selain itu pesan kesalahan
juga harus diberikan di dalam user manual. Berikut adalah beberapa rekomendasi
untuk membuat pesan kesalahan yang efektif :
- Berikan perhatian pada design pesan kesalahan
- Lakukan quality control
- Buat guidelines dalam hal nada positif dalam pesan, pesan yang spesifik, berikan kontrol pada user, dan konsistensi pada format pesan yang diberikan
- Lakukan usability test
- Lakukan pengumpulan user performance data
Non-anthropomorphic Design
Nonanthropomorphic design adalah desain yang tidak meniru
tingkah laku manusia. Dalam membuat suatu design kita harus memperhatikan bahwa
seringkali user merasa terganggu oleh design yang membuat komputer seolah –
olah manusia (anthromorphic design). Oleh karenanya penting untuk melakukan
pembedaan yang jelas antara user dan komputer. Berikut adalah guidelines yang
dapat diikuti :
- Hati-hati dalam mempresentasikan komputer sebagai orang
- Desain interface-nya harus dapat dimengerti, diprediksi, dan bisa dikontrol
- Gunakan model yang sesuai untuk pengenalan atau panduan
- Gunakan karakter dalam game atau software anak-anak, tetapi jangan di tempat lain
- Menyediakan user-centered overview untuk orientasi
- Jangan gunakan ‘aku/saya’ ketika komputer merespon aksi pengguna
- Gunakan ‘kamu’ untuk memandu pengguna, atau hanya memberikan fakta
Display Design
Dalam membuat suatu design tampilan, Mullet dan Sano
memberikan beberapa arahan :
- Elegance and Simplicity
- Scale, Contrast, and Proportion
- Organization and Visual Structure
- Module and Program
- Image and Representation
- Style
Berdasarkan penelitian, design tampilan yang terstruktur
lebih baik daripada tampilan yang bersifat naratif. Selain itu penggunaan
indentasi, numbering, dan eliminasi karakter – karakter yang tidak diperlukan
dapat meningkatkan performa. Untuk expert users, semakin padat tampilan,
semakin tinggi performa user. Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah
relevansi, konsistensi, dan urut – urutan tampilan. Tullis mengembangkan suatu
matriks untuk tampilan alphanumeric yaitu :
- Kepadatan informasi global
- Kepadatan informasi lokal
- Pengelompokkan
- Kompleksitas layout
Web Page Design
Ada 10 kesalahan dalam mendesain sebuah website menurut Jakob
Nielsen (2007):
- Bad search
- File PDF untuk online reading
- Link yang sudah dikunjungi tidak berubah warna
- Teks yang tidak bisa dibaca (non-scannable)
- Font size yang tetap
- Judul halaman dengan low search engine visibility
- Apapun yang kelihatannya seperti advertisement
- Konvensi desain yang melanggar
- Membuka window ‘new browser’
- Tidak menjawab pertanyaan user
Ada 4 koordinasi yang penting dalam mengkoordinasi multiple
windows:
- Synchronized scrolling
- Hierarchical browsing
- Opening/closing independent windows
- Saving/opening of window state
Window Design
Saat ini designer dapat menggunakan multiple windows dimana
suatu task dikerjakan dalam suatu window terpisah. Window ini akan tertutup
setelah suatu task tersebut diselesaikan. Selain itu saat ini kita dapat
melakukan browsing image dengan lebih mudah dimana tampilan ada dalam satu sisi
sementara detail ditampilkan di sisi lainnya. Dalam image browsing, ada
beberapa langkah yang perlu diperhatikan, yaitu :
- Image generation
- Open-ended exploration
- Diagnostics
- Navigation
- Monitoring
Dalam mendesign suatu window kita juga perlu lebih
memperhatikan pada pekerjaan yang dilakukan user daripada aplikasi dan dokumen
yang digunakan. Untuk mendapatkan informasi mengenai pekerjaan user dapat
didapat lewat :
- Vision statement
- Set of people
- ask hierarchy
- Schedule
- Set of documents
Sementara itu juga perlu diperhatikan mengenai :
- Dukungan pada unified framework
- Dukungan pada visual dan spatial layout yang mendukung pekerjaan user
- Dukungan pada multi window
- Dukungan pada akses informasi yang mudah
- Dukungan untuk berganti role secara mudah
- Fokus pada task domain daripada interface domain
- Penggunaan screen space yang efektif
Color
Fungsi:
- Menyejukkan/menyerang mata
- Memberi aksen untuk tampilan yang kurang menarik
- Memfasilitasi diskriminasi yang halus dalam tampilan kompleks
- Menekankan informasi organisasi secara logikal
- Menarik perhatian untuk peringatan
- Memicu reaksi emosional, seperti senang, takut, marah, dll.
Panduan:
- Gunakan warna secara konservatif
- Batasi jumlah warna
- Kenali kekuatan warna untuk tugas-tugas tertentu
- Color coding harus mendukung tugas
- Color coding harus muncul sesuai usaha minimal user
- Color coding harus berada di bawah kontrol user
- Desain monochrome terlebih dahulu
- Pertimbangkan kebutuhan warna user, terutama yang color-deficient user
- Warna bisa membantu dalam memformat
- Konsisten dalam color coding
- Hati-hati terhadap ekspektasi umum terhadap color codes
- Hati-hati terhadap masalah pemasangan warna
- Gunakan perubahan warna untuk mengindikasi perubahan status
- Gunakan warna dalam tampilan grafik untuk kepadatan informasi yang lebih baik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar